Be Creative

Be Mupid :v.

Menuju Tak Terbatas, Dan melampauinya

Karena Allah tidak akan memberimu beban diluar BATAS kemampuanmu, berkembanglang untuk beban teratas.

Apa itu DIRIMU ???

Hanya titik sel kecil, yang berbeda dan bersatu.

Need art

Untuk seni :v.

Ini Gambar

Memang Gambar.

Minggu, 19 Oktober 2014

Video Tutorial Membuat Video Tutorial

Yah sempat bingung mau share video apa yang bermanfaat, selintas terpikir video tutorial menguasai dunia, tapi saya takut dikira teroris, yaudah video ini ajah semoga mangfaats :v

Senin, 13 Oktober 2014

PANCASILAKU SAYANG, PANCASILAKU MALANG



PANCASILAKU SAYANG, PANCASILAKU MALANG


Oleh : Ahmad Taftadjani



PANCASILA sebagai Falsafah Negara sekaligus Dasar Negara Republik Indonesia setiap tanggal 01 juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila yang digali dari nilai – nilai luhur bangsa Indonesia oleh Bung Karno dkk.
            Kebanggaan dan kekaguman terhadap Pancasila bukan hanya dari kita sebagai warga negara Indonesia tetapi Presiden Obama pun baru – baru ini dalam ceramahnya di salah satu perguruan tinggi di Indonesia menyatakan kekaguman yang luar biasa terhadap Pancasila, karena memang nilai-nilai dari kelima sila Pancasila itu sangat sesuai dengan fitrah manusia sebagai makhluk yang beradab terutama sekali sangat sesuai dengan fitrah bangsa Indonesia yang agamis dan pluralis. Sudahkah bangsa Indonesia berprilaku sesuai dengan nilai- nilai Pancasila ?

PANCASILA PADA ORDE LAMA.

            Sejak Indonesia merdeka pada tahun 1945 telah enam Presiden memimpin Republik tercinta ini, yaitu Soekarno, Suharto, Habibi, Gus Dur, Megawati. Tercatat dua Presiden yang berkuasa sangat lama yaitu Presiden Sukarno 20 tahun dan Presiden Suharto 30 tahun.
            Dengan sangat lamanya kekuasaan dua Presiden tersebut sudah pasti sangat mewarnai karakter bangsa Indonesia baik yang positif maupun yang negatif. Sejak ditetapkannya Pancasila sebagai Dasar Negara dalam pelaksanaannya sangat memprihatinkan. Lihatlah nasib Pancasila di zaman Soekarno yang note bene sebagai penggali Pancasila terutama era tahun 60-an, hampir saja Pancasila hilang dari bumi Indonesia dimana Soekarno membanggakan NASAKOM ( Nasional, Agama, Komunis ). Yang didukung  masing – masing tokoh pada saat itu yaitu Waperdam I  Cherul Saleh ( Nasional ), Waperdam II Idham Cholid ( Agama ), dan Waperdam III Aidit ( Komunis ). Ada yang berusaha NASAKOM menjadi “Trisila” yang pada akhirnya akan menjadi “Ekasila” yaitu “Marhaenisme” ( Marxisme ala Indonesia ).
            Beruntung masih banyak tokoh – tokoh yang menentang terutama dari kalangan Masyumi. Pada masa pemerintahan Soekarno sila ketiga yaitu “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan” tidak dilaksanakan sama sekali, sejak pemilu pertama tahun 1955 tidak ada lagi pemilu. Demokrasi Pancasila diubah menjadi “Demokrasi Terpimpin” dan Soekarno dinyatakan sebagai Presiden seumur hidup.

PANCASILA PADA ERA ORDE BARU

            Pada era pemerintahan Presiden Suharto (Orde Baru) nasib pancasila tetap masih memprihatinkan, orde baru yang diciptakan sebagai koreksi total terhadap orde lama yang dipandang tidak melaksanakan Pancasila secara murni dan konsekuen malah dalam pelaksanaan pemerintahannya banyak sekali yang tidak sesuai dengan sila – sila Pancasila. Salah satu contoh adanya Rezim Militer yang ditandai dengan mengangkat hampir semua Bupati dan Gubernur dari kalangan militer demikian juga jabatan – jabatan vital di pemerintahan. Hal ini tentu saja tidak sesuai dengan sila “Kemanusiaan yang adil dan beradab” dimana masyarakat sipil tidak mendapat keadilan terutama dalam hal ingin menjadi kepala daerah, karena seolah olah jabatan kepala daerah hanyalah milik ABRI. Kemudian setiap PNS dan Kepala Desa harus Golkar, bila bukan Golkar terancam dipecat setidaknya selalu di intimidasi oleh atasan. Hal ini tentu saja tidak sesuai dengan sila “ kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / Perwakilan “ sehingga bagi PNS dan kades setiap pemilu harus memilih Golkar suka atau tidak suka.
            Yang lebih memperihatinkan sekali adalah seperti diturunkanya derajat pancasila dari suatu filsafat (Falsafah Negara) menjadi sebuah ilmu pengetahuan yang diajarkan di sekolah – sekolah sebagai mata pelajaran dan bahan hafalan terutama menghafal butir – butir Pancasila yang berjumlah sangat banyak pada setiap silanya. Pada saat itu Menteri Agama (Alamsyah Ratu Perwira Negara ) tidak setuju dengan diajarkanya mata pelajaran PMP disekolah/madrasah karena di samping tidak akan berguna karena mengubah pancasila dari sebagai “Tuntunan” ( Psycomotor ) menjadi hanya sebuah Pengetahuan ( Kognitif ) dan dampak ikutanya adalah “ Pendangkalan “ keagamaan para siswa karena isi buku PMP itu sarat dengan faham Skuler. Masih beruntung bangsa Indonesia, akhirnya buku itu dilarang di ajarkan di sekolah – sekolah. Maka dari itu bila pemerintah mau kembali menjadikan Pancasila sebagai ilmu pengetahuan sepertinya mau menjerumuskan diri pada lubang yang sama alias mengulangi perbuatan yang sia-sia. Salah satu buktinya banyak para Manggala BP.7 yang menjadi nara sumber P.4 pada era orde baru terlibat kasus KKN, artinya mereka yang “nglotok” dalam ilmu Pancasila tidak menjadi pancasilais sejati.

PANCASILA PADA ERA REFORMASI

            Sejak reformasi digulirkan yang dimotori oleh Amin Rais dkk. Ada upaya diterapkannya Pancasila secara benar. Presiden Habibi ketika berkuasa mengangkat beberapa menteri yang berasal dari partai PPP dan PDI dimana era Orde Baru jatah menteri hanya untuk ABRI dan Golkar, artinya presiden Habibi dalam melaksanakan pemerintahannya telah menyesuaikan diri dengan sila “Persatuan Indonesia dan Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan”.
            Demikian juga dengan presiden Gus Dur dengan menetapkan kehidupan berbangsa Indonesia secara Bhineka Tunggal Ika walau dalam hal membolehkan komunis hidup di Indonesia bertentangan dengan sila “Ketuhanan Yang Maha Esa” dimana ajaran komunis itu tidak mempercayai adanya tuhan.Presiden Megawati dan presiden SBY juga berupaya menerapkan Pancasila sebagai landasan hidup berbangsa dan bernegara Indonesia, namun dalam perjalanan reformasi Indonesia kembali Pancasila mendapat saingan dengan apa yang disebut HAM (falsafahnya orang barat) yang sudah pasti tidak akan sesuai dengan norma bangsa Indonesia dengan adat dan nilai ketimurannya.Mungkin dalam beberapa pasal HAM ada yang sesuai tetapi pasti banyak yang tidak sesuai dengan Pancasila, karena bangsa barat (Amerika dan eropah) cenderung skuler sementara bangsa Indonesia adalah bangsa yang agamis seperti yang digambarkan oleh sila pertama Pancasila dengan lambang “bintang”. Betapa gandrungnya orang-orang muda Indonesia terhadap HAM ala barat tersebut dimana inti dari HAM adalah  “kebebasan “.
            Dengan atas nama kebebasan itulah banyak warga bangsa Indonesia berekspresi semaunya dalam segala hal, sepertinya mereka lupa bahwa kebebasan bangsa Indonesia berada dalam koridor Pancasila. Sebagai contoh kebebasan dalam seni (film) banyak yang sengaja menayangkan yang berbau porno dan tahayul. Dalam  film tentang pendidikan secara sengaja mengajak para remaja untuk tidak hormat kepada orang tua dimana dalam adegannya betapa guru dengan sosok yang “bloon dan lucu” diledeki oleh murid-muridnya. Pertentangan antar a FPI dan Ahmadiyah juga akibat terlalu mengagung-agungkan HAM melebihi Pancasila sehingga Ahmadiyah merasa berhak melakukan aktifitasnya berdasarkan kebebasan walaupun nyata-nyata melecehkan ajaran Islam dan FPI merasa berhak menentangnya berdasarkan kebebasan pula. Di era reformasi ini betapa jauhnya para politisi dari nilai-nilai Pancasila yang luhur itu dengan saling menyerang dan menelanjangi lawan-lawan politiknya, bukannya saling bahu- membahu memperjuangkan kepentingan rakyat malah lebih mementingkan diri dan kelompoknya saja, bagaimana mungkin rakyat percaya pada wakilnya yang seperti itu. Kalaupun para politisi itu bicara atas nama rakyat, rakyat disini pengertiannya adalah” kami” yaitu kelompoknya bukan “kita” semua rakyat Indonesia.(Ukun Kurnia,Radar Banten 13Juni 2011).
            Melihat terlalu bebasnya kehidupan di era reformasi ini dan seperti adanya pembiaran oleh pemerintah membuat para orang tua Indonesia mejadi “samar polah” (bingung) saking bingungnya sehingga yang terlontar adalah kalimat “reformasi telah kebablasan” padahal yang sebenarnya adalah reformasi tidak jalan.
            Ahirnya marilah sila Ketuhanan Yang Maha Esa kita jadikan inti dari semua perbuatan kita,coba tengok lagi lambang yang ada pada dada Garuda Pancasila, lambang bintang (Ketuhanan Yang Maha Esa) berada ditengah-tengah dan dikelilingi lambang lainnya yaitu rantai,pohon beringin,kepala banteng dan padi kapas,itu petunjuk dari para leluhur bangsa kita bahwa berpeganglah semuanya pada agama karena semua apa yang kita perbuat akan diminta pertanggung jawabannya dihadapan Tuhan Yang Maha Esa.

(Reupload ini seizin empunya, maklum bapak sendiri :v)


Sabtu, 04 Oktober 2014

Membuat Sub Menu Pada Laman dan Apalah ala Mupid

Terinspirasi pada temen yg mencari solusi kepada saya untuk masalah nya, karena saya tidak bisa menyelesaikan masalah si dia maka menurut saya lebih baik saya tambah masalah dia diam". nanti saya datang tiba-tiba dan voila jadi pahlawan :v
*tidak untuk ditiru dan tidak untuk anak dibawah 81 tahun

Nah kembali ke judul. kalo mau buat Sub Menu tentu kita butuh MENU utama, saya contohin ini

maka kita search "Menu Induk" pada html, dan saya menemukan 

1. nah kalo nambah sub menu pertama HAPUS dulu code </li>  karena kode ini adalah penutup, tentu     kalo mau ditambah sub menu, penutupnya harus diapus atau ditambahin pada sebelum penetup.           Biar gampang apus aja dulu mang :v
2. Tepat dibawah code menu utama, (yg udah diapus </li>). kita TAMBAH code


<ul class='Sub Menu'>

3. Tepat dibawah code no3 adalah sub menu yg mau kita tambah, saya buat 2 contoh sub menu

<li><a href='http://www.BudiBudiman.com/'>Web Si Budi</a></li>
<li><a href='http://IpanSuripan.net/'>Web Si Ipan</a></li>

*Silahkan ganti link sebagai tujuan jika di click, dan "Web Si Budi" sebagai judul sub menu
*link untuk web utama sengaja saya kosongkan (yg isinya #)

4. Ada pembuka maka ada penutup, mari kita tutup CODE nya dgn hamdalah
    eits belon selese. nutupnya pake code

 </ul>
</li>

*coba uji logika anda, code </ul> dan </li> penutup dari apa :v

5. berikut ini total jadinya, setelah di save




Silahkan isi contact form, jika anda ingin bertanya :v
semoga mangfaats

wassalamu'alaikum



Sabtu, 27 September 2014

Saya sebut ini "Mupid dan Apalah"


Selasa, 23 September 2014

Bismillah, Sepatah Mukkadimah

Dengan Mengucap بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم , saya mulai buat blog ini :v 

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More